COMIC 8
DISKRIPSI :
Inglish
Even with just two new feature films should be directed, Mama Cake (2012) and Coboy Junior: The Movie (2013), Anggy Umbara been able to steal the attention of moviegoers Indonesia - mostly because of his penchant for showing the visualization of the film story with bright colors and display a la comic that so impressed eccentric. His passion is back he presented in Comic 8, an action comedy film featuring the acting performances of eight actors stand up comedy - or more familiarly known as the comic - which is currently gaining popularity is quite high in Indonesia.
Moments of comedy is able to flow smoothly in the fast rhythm of storytelling options are chosen Anggy for this movie. However, the text of which was weak in the exploration of the story often makes Comic 8 many spent the duration of the film in an atmosphere of storytelling which tend to be flat rather than performing really entertain the audience.
With the text of a story written by Dawn Umbara, Comic 8 begin the story when three amateur criminals, Babe (Babe Cabiita), Star (Star of the East) and Fico (Fico Fachriza), who has tired of their life that is always running hard and then decided to change fate by robbing a bank in order to get as much money as possible.
After doing some observation and simple preparation, on the appointed day, the trio entered the bank that have been targeted for their robbery. Damn, some time before the start of their action, the banks actually became the target of robbery committed by three more professional criminals, Ernest (Ernest Prakasa), Kemal (Kemal Palevi) and Arie (Arie curly). Chaotic? Of course! Can not be avoided, both groups began to mutually hostile criminals on who is entitled to carry out a robbery at the bank.
Unfortunately (again), the middle of the feud, present other criminal groups consisting of two people look absurd, Mongol (Mongol Stress) and mudy (mudy Taylor), which (of course also) want to rob the bank. The problem is increasing when the police started to smell where the criminals and then surrounded the area around the bank to immediately be able to apprehend them.
Do not want to be caught, eight criminals who come from three different groups decided to remove all their differences and begin to work together in finding a way out of the bank and the police siege.
Comic 8 actually has the potential of storytelling and comedy act that is strong enough. Anggy Umbara and Dawn Umbara clearly visible already have a vision of what actually want them present in this film. Unfortunately, both are less able to present these visions in a unit close storytelling. The existence of the plot and characters in large quantities then caused its own problems when the plot and characters presented in these various pieces for the sake of stories that make the emotional flow of the story is often tiring.
Twist is presented at the end of the story is also more pronounced as the effort "cunning" in hiding Dawn Umbara inability to integrate the various plot story than was previously presented as a smart choice in presenting the story. Fortunately, despite the lack of management of the storyline, Comic 8 Anggy able to present a straightforward storytelling rhythm that is consistent with the storyline of this movie.
Although still often feels as presentation style over substance as a result of the present craze Anggy bright colors without ever really useful for improving the quality of storytelling, the film production system is present in a fairly satisfactory quality, including the special effects of the system and music system - though obviously feels so "inspired" from the direction of Hans Zimmer music system in the film Sherlock Holmes (2009).
It's not fair to pass judgment on the acting ranks of the department's acting this film because most of them appear as themselves. Not a problem because the characters were created in the plot of this film is created to turn by each of the characters. Support the appearance of Nirina Zubir, Nikita Mirzani and the Great Hercules - that really steal the show, banner Pragiwaksono, Agus Kuncoro and Kiki Fatmala also adds to the solid quality of the film is the acting department. Comic 8 instead of the present without moments of fun.
Several times, the film is able to present the appearance of comedy that will be able to provide entertainment that is strong enough for the audience. But, more than that, exploration pretty weak story makes a lot of joke-joke then becomes tiring and often eventually become ineffective in execution. Nevertheless, the ability Anggy Umbara to present his story in the proper rhythm of storytelling and quality of production are qualified enough managed to make Comic 8 into a comedy action film that deserves to be recommended.
Indonesia
Bahkan hanya dengan dua film layar lebar yang baru diarahkannya, Mama Cake (2012) dan Coboy Junior The Movie (2013), Anggy Umbara telah mampu mencuri perhatian para penikmat film Indonesia – kebanyakan karena kegemarannya untuk menampilkan visualisasi dari cerita filmnya dengan warna-warna benderang maupun tampilan a la komik yang begitu terkesan eksentrik. Kegemarannya tersebut kembali ia hadirkan dalam Comic 8, sebuah film aksi komedi yang menampilkan penampilan akting dari delapan pelaku stand up comedy – atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan komik – yang saat ini tengah meraih popularitas yang cukup tinggi di Indonesia.
Momen-momen komedi memang mampu mengalir lancar dalam pilihan ritme penceritaan cepat yang dipilihkan Anggy untuk film ini. Namun, naskah yang terasa lemah dalam eksplorasi ceritanya seringkali membuat Comic 8 banyak menghabiskan durasi filmnya dalam atmosfer penceritaan yang cenderung datar daripada tampil benar-benar menghibur penontonnya.
Dengan naskah cerita yang ditulis oleh Fajar Umbara, Comic 8 memulai kisahnya ketika tiga penjahat amatir, Babe (Babe Cabiita), Bintang (Bintang Timur) dan Fico (Fico Fachriza), yang telah merasa lelah dengan kehidupan mereka yang selalu berjalan sulit kemudian memutuskan untuk mengubah nasib dengan merampok sebuah bank guna mendapatkan uang sebanyak mungkin.
Setelah melakukan beberapa observasi serta persiapan sederhana, di hari yang telah ditentukan, ketiganya memasuki bank yang telah dipilih untuk dijadikan sasaran perampokan mereka. Sial, beberapa saat sebelum memulai aksi mereka, bank tersebut justru kemudian menjadi sasaran perampokan yang dilakukan oleh tiga orang penjahat yang lebih profesional, Ernest (Ernest Prakasa), Kemal (Kemal Palevi) dan Arie (Arie Kriting). Kacau? Tentu saja! Tidak dapat dihindari, kedua kelompok penjahat tersebut mulai saling berseteru mengenai siapa yang lebih berhak melakukan perampokan di bank tersebut.
Sialnya (lagi), ditengah perseteruan tersebut, hadir kelompok penjahat lain yang terdiri dari dua orang berpenampilan absurd, Mongol (Mongol Stres) dan Mudy (Mudy Taylor), yang (tentu saja juga) ingin merampok bank tersebut. Masalah semakin bertambah ketika pihak kepolisian mulai mencium keberadaan para penjahat tersebut dan kemudian mengepung sekeliling wilayah bank agar segera dapat meringkus mereka.
Tidak ingin tertangkap, kedelapan penjahat yang berasal dari tiga kelompok berbeda tersebut memutuskan untuk menyingkirkan seluruh perbedaan mereka dan mulai saling bekerjasama dalam menemukan jalan keluar dari bank dan kepungan polisi.
Comic 8 sebenarnya memiliki potensi penceritaan aksi maupun komedi yang cukup kuat. Anggy Umbara dan Fajar Umbara jelas terlihat telah memiliki visi mengenai apa yang sebenarnya ingin mereka sajikan dalam film ini. Sayangnya, keduanya kurang mampu untuk menyajikan berbagai visi tersebut dalam sebuah satuan penceritaan yang erat. Keberadaan plot dan karakter dalam jumlah yang besar kemudian menimbulkan permasalahan tersendiri ketika plot dan karakter yang bervariasi tersebut dihadirkan secara potongan demi potongan cerita yang membuat aliran emosional cerita seringkali terasa melelahkan.
Twist yang disajikan di penghujung cerita juga lebih terasa sebagai usaha yang “licik” dalam menyembunyikan ketidakmampuan Fajar Umbara untuk memadukan berbagai plot cerita yang dihadirkan sebelumnya daripada terasa sebagai sebuah pilihan yang cerdas dalam menyajikan jalan ceritanya. Untungnya, meskipun dengan lemahnya pengelolaan jalan cerita, Anggy mampu menyajikan Comic 8 dengan ritme penceritaan lugas yang memang sesuai dengan jalan cerita film ini.
Walaupun masih sering terasa sebagai presentasi yang style over substance akibat kegemaran Anggy dalam menyajikan pilihan warna benderang tanpa pernah benar-benar berguna bagi peningkatan kualitas penceritaan, tata produksi film ini hadir dalam kualitas yang cukup memuaskan, termasuk dari tata special effect dan tata musik – meskipun jelas terasa begitu “terinspirasi” dari tata musik arahan Hans Zimmer di film Sherlock Holmes (2009).
Tidak adil rasanya untuk memberikan penilaian akting pada jajaran pengisi departemen akting film ini karena kebanyakan dari mereka tampil sebagai diri sendiri. Bukan sebuah masalah karena karakter-karakter yang diciptakan dalam jalan cerita film ini memang diciptakan untuk dihidupkan oleh masing-masing pemerannya. Dukungan penampilan dari Nirina Zubir, Nikita Mirzani dan Agung Hercules – yang benar-benar mencuri perhatian, Pandji Pragiwaksono, Agus Kuncoro dan Kiki Fatmala juga menambah solid kualitas departemen akting film ini. Comic 8 bukannya hadir tanpa momen-momen menyenangkan.
Beberapa kali, film ini mampu menyajikan tampilan komedi yang akan mampu memberikan hiburan yang cukup kuat bagi para penontonnya. Namun, lebih dari itu, eksplorasi cerita yang cukup lemah membuat banyak guyonan-guyonan tersebut kemudian menjadi terasa melelahkan dan akhirnya seringkali menjadi tidak efektif dalam eksekusinya. Meskipun begitu, kemampuan Anggy Umbara untuk menyajikan cerita filmnya dalam ritme penceritaan yang tepat serta kualitas tata produksi yang mumpuni cukup berhasil untuk membuat Comic 8 menjadi sebuah film aksi komedi yang layak untuk direkomendasikan.
Screnshot :
LINK DOWNLOAD :
TYPE FILE : MP4
RESOLUSI : 360P
SIZE : 243 MB
DOWNLOAD DISINI !! TUSFILES
DOWNLOAD DISINI !! SHAREBEAST
DOWNLOAD DISINI !! UPFILE
DOWNLOAD DISINI !! USERFILES
#Sumber : www.ryemovies.com